Pernahkah
Anda melihat atau mengamati pesawat terbang yang mendarat di
landasannya? Berapakah jarak tempuh hingga pesawat tersebut berhenti?
Ketika Anda menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian tertentu, berapa
waktu yang dibutuhkan hingga mencapai permukaan tanah? Semua pertanyaan
tersebut berhubungan dengan gerak yang akan dibahas dalam Materi
Pelajaran Kinematika Gerak.
Dalam
Materi Pelajaran Kinematika Gerak, Anda akan mempelajari gerak satu
dimensi tanpa mempedulikan penyebabnya atau disebut dengan gerak lurus.
Sebagai contoh, sebuah mobil yang bergerak pada lintasan yang licin
dengan kecepatan tertentu. Anda dapat menentukan seberapa cepat mobil
tersebut melaju dan seberapa jauh jarak yang dapat ditempuh dalam selang
waktu tertentu. Untuk lebih mempermudah dalam memahami materi gerak
dalam satu dimensi, pelajari bahasan-bahasan dalam Materi Pelajaran
Kinematika Gerak dengan saksama. Langsung saja kita simak
selengkapnya…..
A. Pendahuluan dan Pengertian
Gerak adalah
satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau
terkadang gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda dikatakan
bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu.
Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah
terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan
dipahami saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang
ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika. Mekanika
terdiri dari kinematika dan dinamika.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan
dinamika adalah
ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang
menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa yang menyebabkan
sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas.
Padahal menurut Galileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan
dari ketinggian yang sama.
B. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah
gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak
berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu
translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan
yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel yang lurus.
1. Posisi
Posisi atau kedudukan adalah
suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu titik
terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius,
dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun
masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut.
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah
panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam
waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir.
Jarak merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh
karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’.
Perpindahan adalah
perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke
keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih
jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak
antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalah
‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan, mari kita
simak gambar dibawah ini:
Heri
dan Dita setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Heri menempuh
jarak 700 m, yaitu menempuh 300 m dari rumahnya menuju rumah Dita dan
menempuh lagi 400 m dari rumah Dita menuju sekolah. Namun, perpindahan
Heri sejauh 500 m dari rumahnya menuju sekolah.
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan adalah
besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga
termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:
Keterangan: |
v = kelajuan rata-rata (m/s) |
s = jarak (m) |
t = waktu tempuh (s) |
Satuan
diatas menggunakan SI. Sedangkan jika anda ingin menggunakan satuan
km/h. Maka rubah saja satuan jarak menjadi ‘k’ dan waktu tempuh menjadi
‘h’.
Kecepatan adalah besaran vektor yang
menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti
kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur
dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan
rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
Keterangan: |
v = kecepatan rata-rata (m/s) |
s = perpindahan (m) |
t = selang waktu (s) |
4. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah
gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Cara menghitung
jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatan(m/s)
dengan selang waktu(s).
Keterangan: |
v = kecepatan rata-rata (m/s) |
s = perpindahan (m) |
t = selang waktu (s) |
5. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara
beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB dipercepat dan
GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.
Keterangan: |
vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s) |
v0 = kecepatan awal (m/s) |
a = percepatan (m/s2) |
t = selang waktu (s) |
s = jarak tempuh (m) |
Selain
itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika.
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s
2.
Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan
positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami
percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif,
hal ini berarti kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu
benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan percepatannya
adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.
Keterangan: |
a = percepatan rata-rata (m/s2) |
= perubahan kecepatan (m/s)
|
= selang waktu (s) |
C. GLBB dalam Kehidupan
1. Gerak Jatuh Bebas
Gerak
jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa
kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang
jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda
tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan
udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.
Keterangan: |
vt = kecepatan saat t sekon (m/s) |
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2) |
h = jarak yang ditempuh benda (m) |
t = selang waktu (s) |
2. Gerak Vertikal ke Bawah
Gerak
Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan.
Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
Keterangan: |
h = jarak/perpindahan (m) |
v0 = kecepatan awal (m/s) |
vt = kecepatan setelah t (m/s) |
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2) |
t = selang waktu (s) |
3. Gerak Vertikal ke Atas
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (v
0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.
Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.
Keterangan: |
tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s) |
v0 = kecepatan awal (m/s) |
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2) |
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m) |
Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun.
0 komentar:
Posting Komentar